Sotonya kali ini CB150SF di mix dengan serial crossrunner alias serial touring. Entah kenapa pabrikan sini masih belum menggarap sektor ini dengan baik apa karena peminatnya sedikit ya hehehe
Pasar yang di garap hanya motor besar yang ucrit-ucrit jarang tersentuh mungkin hanya Bajaj nih yang mau garap tapi ya pasar India 
Susahnya AHM membuat differensiasi tampilan produk antara Vario 125 dan 150 yang tampangnya ga ada bedanya membuat hati ini tergerak untuk memasak soto. Padahal orang Indo itu kalo ada produk baru (apalagi brand kesayangan) seapapun bentuknya pasti beli kok hahahaha. Berbekal base body dari Honda Forza 125 yang berbadan gendut di padu dengan guratan bodi new Vario 150 menjadi paduan fusion yang ya lumayan (ancurnya) 😆
Gimana penampakannya? Monggo di santap sotonya 😀
Dengan munculnya NMAX dari kubu rival (jika laris manis) kemungkinan AHM juga akan masuk dan menghancurkan rival sejak procot dari Jepang sana. Harapan ane sih jangan lokalkan PCX, nih ane sumbangin ide gambotkan si Vario 150 berdek jendul tengah. Basis sudah ada kan sudah masuk hemat biaya hahahaha. Sekali lagi jangan lokalkan PCX tar kasusnya kaya CBR 150 Thailand dan lokal, merusak harga pasar yang sudah stabil
Kritik saran caci maki request monggo silahkan…
catatan : bannya cungkring di maklumi ya bro
Bagaimana bila nantinya si supersonic/new CS1 reborn ternyata desainnya baik yang model ayago dan mopednya seperti ini? Kan katanya spoiler-spoiler desain mirip dengan CB400/500X dengan beberapa penyesuaian dan gennya juga gen CS :p
Tapi bagaimana pun nanti keluarnya si new CS1 ini om Wiro dan mang Eno Anderson pasti akan girap-girap bukan kepalang kan motor favoritnya keluar lagi berbaju dan mesin baru 😆
Hmm kalo boleh saran sih mending yang moped di beri nama CS150 saja sedang model ayago bernama Supersonic 150 nama ga saling makan pake gen CS karena targetnya beda. Satu gempur MX satunya FU serakah yak si Honda pengen menguasai semua pasar penjualan dan pasar senggol(balapan)
Monggo dinikmati sotonya
Nah nih motor single dari pada kurang laku di pasaran mending mesinnya di buat genre lain kan lebih enak. Selain hemat di development mesin ala Honda juga dari pada numpuk di gudang. Plus membuka lahan baru motor dual purpose yang tidak di jamah oleh sayap single 3 warna ini
Modifnya genre dual purpose (minus velg jari jemari dan ban pacul : mohon di mengerti) minim bahan soto soale, lagi musim kemarau panjang dan kekeringan air. Hanya merubah sedikit tampilan lumayan asik juga, bumbu comot dari Honda crossrunner dan bahan standart CBR250R jadi deh motor genre baru 😆
Monggo di nikmati sotonya atau mungkin menjadi inspirasi dengan motornya (:plak) Kritik saran cacian monggo, tak woles sek yak.
Soto modifnya kali ini masak si PCX 150, motor matic premium dari kubu Honda. Nah modif simpel kali ini hanya menambahkan windshield dan memberi warna dengan motif RWB (red white blue) warna pabrikan dan mengganti spionnya saja. Silahkan di nikmati
Merubah desain jok dengan sedikit memberi sandaran ala motor premium 600an cc, mengganti dengan jok duduk ala Honda Vultus dimana bisa di tekuk bila sendiri layaknya kursi duduk atau full sandaran dengan boncenger juga biar jarak jauh makin jos berdua. Suka yang mana? itu terserah yang punya, asal ada duit hehehe…
Monggo kritik dan sarannya atau request silahkan
Sumpah ini karena emang Marquez yang skillnya sudah melebihi umur atau karena motornya yang terlalu bagus speknya. Tapi kalo motor bagus kok Pedrosa kurang Istimewa seri Le Mans ini ya wong tadi sama-sama di urutan 10 dan 9 (jadi emang skill rider dan manajemen bannya bagus). Sempat tercecer di urutan 10 selama beberapa lap, perlahan namun pasti nyruntul satu-persatu kini mulai membuntuti Rossi di urutan pertama. Selang satu lap kemudian sudah menyusul rossi dan akan podium pertamax lagi jika tidak jatuh. Jadi inget jamane Rossi ndek Honda bermerk Nastro Azzuro
Ah sudah lah tetep saja salah tebak kuis mbah dukun, pertama DNF si Heyden dan kayake asal ga jatuh pasti podium lagi si Alien ini. Ya sudah ganti channel Arema vs Persija saja.
Ahay jadi Arema tribun televisi:D
Setelah kemarin berhasil menduduki pole position, hari ini Ocvan kembali memenangi seri 150cc kejurnas IRS. Saling overtake nampaknya terjadi antar Ocvan dan Nico keduanya memakai motor FU sebagai motor jagoannya. Terbukti dari hasil finish yang waktunya mepet sekali. Berikut hasil balap bersumber dari Suzuki Motor Indonesia FP di Facebook.
sedang sisanya di sapu bersih oleh tim racing pemakai motor Honda,Dari gap waktu finish woh DOHC mepet-mepet waktunya sesama FU hanya selisih 0,04 detik sedang DOHC CB selisih 0,9 detik. Kemungkinan kedepannya kubu AHRS pun masih punya kans untuk menyusul jika settingannya bagus.
Pabrikan Yamaha kemana yak? Dari data ketiga tim pemakai motor Yamaha salah satunya Tamy Pratama menggunakan R15, nampaknya gagal finish mungkin ndlosor atau meleduk masih belum ada konfirmasi lanjutan. Terakhir info masuk nampaknya status DIS mungkin diskualifikasi apa karena jump start ala rider moto GPnya yak, Yamaha sisanya Vixion dan MX gagal start dan finish karena trouble motor.
Nah kalo gini masih ada alasan lain gak ya, selain model bebek
Bos BMW Motorsport Bertie Hauser menolak sepenuhnya bergabung dengan Moto GP di masa depan, dia beranggapan bahwa kejuaraan itu tidak membantu menunjukkan performa S1000RR superbike atau produk motor sport lainnya dari BMW. Pabrikan ini lebih senang dengan kejuaraan World Superbike, British Superbike Paddock serta IDM. Hauser juga menganggap biaya Moto GP terlalu Mahal, regulasi spec-ECU yang membingungkan dan tidak adanya andil pabrikan dalam pengambilan keputusan di tubuh Dorna.
“Kami mempelajari dan mengamati seri GP selama beberapa bulan terakhir dan berdiskusi serius dengan pihak Dorna. Mereka mecoba untuk menemukan solusi dan ide yang tepat buat kami (untuk bergabung). Nampaknya mereka (Dorna) mengakomodir kebutuhan pabrikan seperti kami tetapi sebenarnya itu hanya menuruti kemauan dan ide-ide dari mereka saja bukan keinginan pabrikan”.
“Moto GP memang secara komersial memiliki nilai lebih di Televisi. Tetapi bagi kami untuk terjun kesana sangatlah tidak mungkin. Kami merasa lebih kompetitif di kejuaraan lain, kenapa kami harus masuk ke situ? Lagi pula Moto GP itu terlalu mahal hanya menonjolkan sisi pembalap dan merek saja, tapi tidak keunggulan produk”
Wah manufactur besar sekelas BMW saja menolak ikut karena biaya yang sudah terlalu mahal dan ga sesuai target market. Mereka lebih suka balapan “jalanan” motor pabrikan yang di oprek supaya konsumen lebih dekat dan tahu kualitas produk dari pada prototype.
Bagi Dorna sendiri Kembalinya Suzuki di 2015 dan Aprilia di 2016 nanti di kelas premium masih belum cukup di antara duopoly Honda dan Yamaha, sedang Ducati sendiri sebagai penggembira akhir-akhir ini. Kecemasan Dorna karena sedikitnya parbrikan yang ikut, berbeda dengan WSBK yang masih kompetitif.
So mangkel gak kuwi di tolak sponsor safety car e 😀
Mari sejenak berpikir dan mengkayal-kayal atau siapa tau malah terjadi, ya siapa yang tahu. Andai kata tim privateer yang menggunakan NVL juara umum Indoprix, apakah nantinya pabrikan akan ikut “mengklaim” kemenangan tersebut?
Entah memang di dukung dana pabrikan atau enggak, tapi selamat ya buat tim privateer daytona bermotor NVL melawan 8 motor FU bisa nyruduk di podium 3 jos, pembalape gak ecek-ecek gara-gara safety. Jadi masihkah Honda dan Yamaha takut IP 150? Pabrikan lo.. Masih “safety” kan?
Apa jadinya nanti jika gelaran Indoprix yang di tunggu-tunggu malah akan menjadi ajang OMR Suzuki Satria? Hingga detik ini saya belum menemukan hasil uji coba test tim dari AHM yang menggunakan CB150R. Dengan mangkirnya Yamaha walaupun hanya tim privater dan di sinyalir tidak akan mendapat dukungan dana dari pabrikan karena komitmen pabrikan terhadap safety (atau malah di support diam-diam) dari gelaran ini otomatis tinggal Honda lah yang paling di tunggu ikut serta apa tidak.
Wah kalo emang jadi “OMR” ya gimana gitu ga bakalan seru dong BC antar fans boy. Kalopun di batalkan ya ga safety buat penyelenggara juga apa kata sponsor. Kalopun pihak pabrikan mau bersabar ya jalankan saja dulu yang ada sambil menunggu Suzuki punya motor batangan tahun ini toh masih gelaran perdana banyak yang perlu di perbaiki ntar sisen 2 nya.
Tapi ya namanya gengsi apa mau di kata, di tunggu saja sampai esok gimana sikap AHM, sebelum hari H ntar tanggal 27. Adakah yang tahu kenapa?
Paperiders 